I. EUCALYPTUS DEGLUPTA POHON MULTIGUNA
A. Kelebihan Eucalyptus
deglupta
Tanaman Eucalyptus atau nama
lokalnya Leda memiliki warna yang unik dengan batang yang menarik sehingga
disebut “Rainbow Eucalyptus”. Eucalyptus merupakan tanaman yang cepat tumbuh,
terutama didaerah yang banyak air seperti dipinggir sungai dan danau. Pohon
Eucalyptus batangnya tinggi dan lurus, orang dulu percaya bahwa kalau menanam
Eucalyptus berarti pasti dilokasi tersebut banyak air, karena akar Eucalyptus
mampu menyerap air dari daerah lain.
Bentuk daun
eucalyptus oval dengan warna hijau, tumbuh disetiap ranting. Daun Eucalyptus
mengandung minyak astiri walaupun hanya sedikit, tapi bisa diolah/disuling
menjadi minyak kayu putih. Eucalyptus juga memiliki bunga dengan warna putih bentuknya
bergerombol. Sehingga bisa dirangkai untuk hiasan.
Eucalyptus dalam usia 5 tahun bisa dipanen dengan hasil kayu rata-rata
perpohon minimal 0,7 m3 atau diameter batang 30-35cm. Dalam 1 hektar bisa
menghasilkan kayu antara 430 s/d 440 m3. Batang eucalyptus lurus sehingga hasil
kayunya dapat dimanfaatkan dari akar sampai pucuk.
Kayu eucalyptus
dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan seperti baku membuat pintu, kusen, kotak kemasan,
bubur kayu bahan kertas, dan haspel.
|
|||||
(Batangnya lurus bulat dari pangkal sampai ujung dahan , sehingga volume
kayu yang dihasilkanlebih banyak)
B. Penyebaran
Eucalyptus
Tanaman Eucalyptus berasal dari Australia,
Philipina, Papua Nugini daerah
penyebaran Indonesia Timur lainnya.
II. PROSPEK BISNIS KAYU
EUCALYPTUS
Kerusakan hutan (degradasi dan
deforestasi) yang besar dengan laju rata-rata 1,8 juta ha per tahun menyebabkan
hutan alam saat ini tidak mampu lagi menjadi sumber pemasok kayu utama untuk
bahan baku
industri. Suramnya bisnis industri perkayuan di dalam tubuh kehutanan nasional
menjadi salah satu alasan bagi pabrik-pabrik panel kayu gulung tikar. Pada tahun 1990 tercatat 564 perusahaan
Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dengan produksi kayu mencapai 28 juta m3. Diantara
sekian banyak pabrik panel kayu, benar-benar aktif kini hanya tersisa 40
perusahaan saja dari total 120 unit. Hal itu banyak disebabkan oleh kurangnya
bahan baku yang kontradiktif dengan kebutuhan kayu yang semakin meningkat. Kini
banyak perusahaan atau pabrik kayu yang mengandalkan bahan baku dari hutan
rakyat.
Seiring dengan permintaan kayu yang terus
meningkat akibat tidak berimbangnya pasokan, pengusaha sudah mulai mengarahkan
perhatiannya pada jenis tanaman hutan penghasil kayu yang cepat. Dari situlah
kemudian muncul Eucalyptus sebagai salah satu pilihan. Eucalyptus merupakan
tanaman yang cepat tumbuh dan bisa dipanen pada umur 5 tahun. Masa pakai kayu
eucalyptus mampu bertahan hingga 30-45 tahun. Kondisi inilah yang
melatarbelakangi cerahnya prospek eucalyptus.
Prospek penanaman pohon eucalyptus sangat baik hal
ini disebabkan oleh kebutuhan kayu eucalyptus mencapai lebih dari 500 ribu
meter kubik per tahunnya. Adanya jaminan pemasaran, baik di dalam negeri maupun
di luar negeri dengan harga yang semakin tinggi sangat menguntungkan petani
tanaman eucalyptus. Para petani eucalyptus pun tidak hanya mendapatkan
keuntungan dari pohon saja, tetapi dari hasil palawija yang ditumpang sarikan
petani juga mendapatkan hasilnya. Berdasarkan pengalaman para petani keuntungan
penanaman eucalyptus cukup besar.
Jika
dihitung nilai kelayakannya, berinvestasi tanaman eucalyptus sangat
menguntungkan. Sebagai gambaran produksi kayu eucalyptus umur 5 tahun pada
tanah yang baik adalah 437m3 per hektar jika dirupiahkan setara dengan Rp 218
juta. Bahkan diprediksikan haga kayu eucalyptus akan meningkat dari tahun
ketahun. Hal ini didasarkan pada permintaan pasar internasional dan domestik
terhadap kayu eucalyptus yang terus meningkat
(Haspel
kabel terbuat dari kayu Eucalyptus)
III. SEKILAS TENTANG TANAMAN
EUCALYPTUS
Leda (Eucalyptus deglupta) dikelompokan
kedalam famili Myrtaceae, distribusi
tropis, dan sub tropis, tinggi pohon bisa mencapai 60 meter. Eucalyptus
tumbuh baik pada dataran rendah sampai tinggi (0-1800 m diatas permukaan laut),
dengan curah hujan 2000 – 5000 mm per tahun. Pertumbuhan termasuk tanaman yang
cepat tumbuh, dalam tahun pertama bisa mencapai ketinggian lebih dari 3 meter.
Pohon eucalyptus
memiliki batang yang licin, dengan warna Orange,
hijau, abu-abu dan cokelat. Tajuknya lurus ke atas seperti pohon cemara,
daunnya bewarna hijau berbentuk oval, apabila daunnya kita lukai tercium aroma
minyak kayu putih. Bunga berkelompok atau bergerombol berwarna putih (seperti
bunga edeulewis). Tanamn Eucalyptus biasanya berbunga pada bulan Maret –
Juni.dan Oktober – Desember. Pohon eucalyptus berbunga pada umur 3 tahun.
Eucalyptus memiliki buah bulat dengan ukuran kecil.
IV. BUDIDAYA TANAMAN EUCALYPTUS
DEGLUPTA
Kawasan hutan
yang semakin menurun kualitasnya, ternyata berpengaruh besar pada penurunan
pasokan bahan baku
ke industri perkayuan. Selain itu adanya kebijakan soft landing, semakin
membuat industri perkayuan Indonesia
seakan mati suri. Namun kondisi ini ternyata menimbulkan peluang lain, yaitu
mulai maraknya budidaya tanaman hutan industri. Untuk memperoleh hasil dan mutu
eucalyptus yang baik maka perlu diupayakan budidaya yang baik (good
silvicultural practices) dengan memperhatikan faktor tempat tumbuh,benih/bibit
dan perlakuan silvikukltur.
A.Persiapan
Pembibitan
untuk
mendapatkan bibit ecalyptus dapat dilakukan dengan pembiakan secara generatif
melalui benih, dan pembiakan vegetatif seperti stek dan kultur jaringan.
1.
Pengadaan bibit melalui benih
Benih eucalyptus yang berkualitas
baik perlu disediakan dalam jumlah yang cukup dan waktu yang tepat. Benih yang
akan digunakan untuk keperluan penanaman sebaiknya diperoleh dari sumber benih
yang berkulitas, yaitu penangkar yang sudah terdaftar di BPTH. Selain itu
penanaman bibit dengan asal-usul yang jelas, juga perlu memperhatikan
persyaratan tempat tumbuhnya serta bentuk perlakuan silvikultur yang paling
sesuai.
Pohon ecalyptus
memiliki buah terbanyak pada umur 5 sampai 6 tahun. Benih yang sudah masak
secara fisiologis yaitu penampakan warna kuning kecoklatan pada buah. Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam pengadaan benih adalah sebagai berikut:
Ø
Benih diambil dari pohon yang pertumbuhannya
baik dan jelas asal-usulnya
Ø
Benih bermutu baik, sehat, bersih, dan tidak
terserang hama
dan penyakit
Ø
Benih diperoleh dari sumber benih atau membeli
dari perusahaan yang sudah mendapat sertifikat dari BPTH.
Bibit dari hasil
stek merupakan salah satu alternatif yang mudah untuk memperbayak dalam skala
besar yang paling penting dalam perbanyakan melalui stek adalah pemilihan
tanaman induk. Tanaman induk berasal dari tanaman yang unggul yaitu bebas dari
serangan hama
penyakit, pertumbuhan normal. Dan memiliki batang yang bagus ( lurus dan besar
).
Stek diambil
dari tunas yang keluar dari cabang-cabang tanaman
Setelah satu
bulan bibit ecalyptus sudah berakar, dan siap untuk ditransplan ke luar
sungkup. Selama 1 bulan ditransplan bibit disiram dan dipupuk dengan NPK
minimal 2 minggu skali, serta penyemprotan hama dan penyakit tetap dilakukan selama 1
minggu sekali.
Setelah bibit
cukup besar bibit siap dipindah ke tempat yang panas (open area), pemeliharaan
dilkakukan secara intensif seperti penyiraman, pemupukan,dan penyiangan.
B.
Pemeliharaan Bibit
1. Penyiraman
Pemeliharaan di
persemaian berupa penyiraman dengan air bersih dilakukan dua kali sehari atau
tiga kali bila cuaca sangat panas. Penyiraman
dilakukan dengan menggunakan sprayer gendong dengan butiran air halus (kabut).
2. Pengendalian hama dan penyakit
hama yang sering menyerang bibit di persemaian
adalah ulat daun. Untuk mencegah kemungkinan adanya serangan hama perlu
dilakukan penyemprotan menggunakan insektisida dengan dosis 1 ml/ liter air.
Penyakit yang sering menyerang yaitu busuk basah yang disebabkan oleh jamur.
Cara pengendaliannya yaitu dengan menyemprotkan fungisida dengan dosis 1
grm/liter air.
C. Persiapan
Lahan
Penanaman dilakukan pada awal musim hujan. Sebelum
penanaman perlu dilakukan persiapan pekerjaan diantaranya :
1. Pembersihan
lahan dari rumput liar
2. Pengolahan
tanahy, penentuan jarak tanam
3.
Pembuatan
lubang tanam dan aplikasi pupuk
(Pembersihan lahan dan pembuatan lubang tanam) (Pemberian
pupuk dasar )
D.
Proses Penanaman
Waktu penanaman dilakukan setelah hujan mulai
turun. Pengangkutan bibit ke lapangan di usahakan seaman mungkin. Bibit sebelum
diangkut kelapangan dibiarkan terlebih dahulu selama 2-3 hari. Pada saat bibit
ditanam, kantong plastik dilepas secara hati-hati supaya media tetap utuh dan
bibit dimasukan kedalam lubang yang telah disiapkan dan ditutup kembali dengan
tanah serta dipadatkan. Jarak tanam 4 m x 4 m.
V
PEMELIHARAAN TANAMAN
Untuk memperoleh
hasil kayu yang baik, pemeliharaan tanaman eucalyptus perlu dilakukan. Pemeliharaan
yang dapat dilakukan antara lain pemupukan, penyulaman, penyiangan,
penjarangan, pemangkasan cabang, serta pengendalian hama dan penyakit.
A. Pemupukan
Untuk
mendapatkan tanaman yang baik maka pada areal pertanaman yang kekurangan unsur
hara, perlu dilakukan pemupukan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan
tanaman. Sebelum pemupukan, perlu
dilakukan analisis tanah untuk menentukan jenis pupuk yang tepat. Pemupukan
awal dilakukan pada saat tanam sebagai pupuk dasar, misalnya pupuk kandang, dan
NPK. Pemupukan kedua dilakukan pada saat tanaman berumur 6 bulan dengan jenis
yang sama.
Pemupukan dilakukan disekeliling tanaman dengan
radius 15cm dari batang tanaman, dibuat cekungan untuk tempat pupuk kemudian
ditutup kembali. Pemupukan selanjutnya dilakukan pada saat tanaman berumur 1
tahun setelah tanam.
B.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Ecalyptus
merupakan tanaman yang kuat tehadap serangan penyakit, tetapi untuk menjaga
tanaman supaya terhindar dari serangan hama dan
penyakit, perlu perlakuan pengendalian hama
dan penyakit.
Ø
Hama
yang bisa menyerang yaitu :
1. Kumbang
hama ini menyerang tanman
terutama daun, warnanya putih dan bisa pindah dari pohon satu ke pohon lain
dengan cara terbang. Hama
ini biasanya terlihat pada pertengahan musim kemarau. Cara pengendaliannya :
meneyemprotkan insektisida dengan jenis ( decis, curacron) dosis 2 ml/ltr air.
2. Rayap
hama ini sangat sulit
untuk diprediksi keberadaannya, karena dia hidup di dalam tanah. Serangan hama ini memakan seluruh
bagian akar tanaman, yang akhirnya tanaman layu dan mati. Serangan hama ini bisanya pada awal
misim kemarau. Cara pengendaliannya yaitu pada saat penanaman di lapangan,
taburkan Furadan sebanyak 5-10 gram pada lubang tanam.
Ø
Penyakit tanaman Eucalyptus deglupta
1. Penyakit
busuk batang
Penyakit ini
disebabkan oleh jamur yang masuk kedalam jaringan tanaman. Serangannya dimulai
dari bawah sampai pucuk batang. Serangan berat mengakibatkan batang menjadi
busuk dan mati.
Penyakit ini biasanya terlihat pada musim hujan.
Cara pengendaliannya yaitu dengan menyemprotkan fungisida jenis (dithane-m45,
antracol) dengan dosis 2 gram/liter air.
VI. PANEN KAYU
Panen merupakan saat yang paling
ditunggu setelah proses budidaya. Dengan budidaya yang baik diharapkan sesuai
dengan keinginan sehingga harga jualnya tinggi atau jika dimanfaatkan, hasilnya
sangat memuaskan.
A. Waktu
Panen
Pohon Ekaliptus biasanya di panen antara 5 tahun. Pada umur lima tahun,
pohon ekaliptus sudah dapat dimanfaatkan kayunya sebagai kayu pertukangan,
bahan baku pabrik kertas, kayu lapis, kosen dll. Volume setiap batang pohon
rata-rata 0.9 m3 dengan diameter 35 cm dan tinggi 20 meter.
B. Pemanenan Kayu Ekaliptus
1. Perencanaan
pemanenan kayu
Salah satu kegiatan penting dalam pengelolaan hutan adalah kegiatan
pemanenan. Kegiatan pemanenan dimaksudkan untuk memanfaatkan hasil hutan dan
dilaksanakan dengan memperhatikan aspek ekonomi, ekologi, dan sosial dengan
tujuan untuk mengoptimalkan nilai hutan, menjaga pasokan untuk industri agar
stabil, meningkatkan peluang kerja, meningkatkan ekonomi lokal dan regional.
Menurut
Broen (1958) dalam anonim (2008a) beberapaha hal yang perlu dilakukan dalam
perencanaan untuk kegiatan pemanenan adalah pembangunan jaringan angkutan,
kebijakan finansial. Staff dan Wiksten (1984) dalam anonim (2008a) beberapa hal
yang perlu dilakukan dalamperencanaan untuk kegiatan pemanenan merupakan suatu
keputusan untuk menetapkan seperangkat
kegiatan yang aksn dillakukan pada masa mendatang.
2. Penebangan
dan pembagian batang
Kegiatan penebangan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam rangka mendapatkan kayu hasil penebangan dengan kualitas yang tinggi. Oleh karena itu, sebelum dilakukan penebangan diperlukan suatu perencanaan yang matang. Untuk pengusaha Ekaliptus skala kecil, penebangan dapat dilakukan dengan alat sederhana berupa kapak, parang dan tali tambang. Kapak digunakan untuk pemotongan batang, parang untuk pemotongan cabang kecil dan tali tambang untuk menarik dan memastikan arah rebahnya.
3.Penyaradan.
Tujuannya Yaitu kegiatan pengumpulan kayu pada kawasan
tertentu. Hal yang harus diperhatikan yaitu keadaan biofisik kawasan hutan.
Kadaan biofisik hutan akan menentukan peralatan yang akan digunakan. Alat-alat
yang digunakan biasanya menggunakan hewan, tenaga manusia atau dengan motor
pengangkut, truck dan kendaraan lainnya.
===SEMOGA BERMANFAAT===
Halo Salam Kenal,
BalasHapusApakah ada informasi lebih lanjut mengenani budidaya eucalyptus ? misalnya luas areal yang dibutuhkan per meter persegi, lalu untuk cakupan 10 ha bisa menghasilkan berapa banyak ? saya dengar indonesia kurang cocok iklimnya dengan tanaman ini, dikarenakan tingginya intensivitas hujan.
salam
Salam,
BalasHapusMff baru buka blog, untuk menjawab semua pertanyaan bapak saya undang bapak ke perusahaan kami PT. Mesindo Agung Nusantara, disana kita udah menanam pohon usia 6 tahun dan sekarang udah siap tebang.
selain itu untuk hasil kayunya kami siap menampung kembali.
salam.
Hapussaya membutuhkan informasi lebih lajut mengenai budidaya tanamam kayu putih ini sebagai penghasil kayu, kebetulan tempat saya bekerja akan mencoba untuk membudidayakan tanaman ini.
bisakah Bapak Jaja, memberikan perincian budidaya dan analisis usahanya.
sebagai informasi tahap awal percobaan 5-10 Ha.
lahan tersedia 100 Ha.
ketinggian tempat 760-820 m dpl.
lahan ex. kebun Teh.
sistem tanam total dan atau tumpang sari dengan tanaman teh existing.
trims.
Wiku
to : Bapak Wiku
BalasHapusSalam,
Sebelumnya saya ucapkan terimakasih atas kunjungannya di blog ini. mengenai tanaman Ekaliptus sangat cocok ditanam di daerah perkebunan, karena jenis tanah di lahan tersebut banyak mengandung unsur hara.
Mengenai analisa usaha, nanti saya emailkan. dan semoga dapat menjadi acuan dan bersemangat dalam pembudidayaan tanaman Eucalyptus deglupta.
Terimakasih.
Wasalam
Jaja
terima kasih sudah buat blog untuk tanaman ini, blognya sudah bermanfaat untuk tugas kuliah saya :)
BalasHapusselamat siang,
BalasHapussaya mau menanyakan apakah semua daun ekaliptus menghasilkan minyak yang sama? karena tidak jauh dari tempat saya tinggal ada HTI ekaliptus untuk bahan pulp. pada saat sekarang ini daunnya dibuang begitu saja. saya ingin menfaatkan daun tersebut untuk membuat essent ekaliptus dengan proses penyulingan. saya berterima kasih sekali kalau bapak bersedia memberi kan informasi untuk saya.
Salam kennal dari jawatimur
BalasHapusBerkenankah saya dapat membelli biji tersebut mohon info.a kalau ada cantak kami di 081333389012
Ecakiptus memang mmpunyai pohon yg tinggi dan lurus
BalasHapusSalam Kenal.
BalasHapusKami sudah tanam jenis pohon ini (Ekaliptus)sudah berumur 6thn. Ada yg berminat beli dapat hubungi di email:sinar.ginting2005@gmail.com Lokasi kebun di Lubuk Linggau Sumsel.